1. Ceritakan
pengalaman Anda yang paling berkesan pada saat Anda melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas dengan murid yang beragam!
| Yang paling berkesan adalah saat menemukan beragam murid
  dengan beragam karakter dan latar belakang yang mana mereka saling mendukung
  antara satu dengan yang lain dan bisa saling mengisi kekurangan masing –
  masing dalam sebuah diskusi kelompok yang kolaboratif. | |
| Pengalaman saya
  ketika saya melakukan pembelajaran dikelas dengan murid yang beragam adalah
  saya berusaha menjadi guru yang tidak berpusat pada satu murid saja, tetap
  saya berusaha untuk memfasilitasi semua kebutuhan murid sesuai dengan
  kondisinya masing-masing dan saya juga berusaha untuk tidak memaksakan
  kehendak kepada si murid tersebut. | |
| Pengalaman yang
  berkesan yang saya miliki adalah saat mengajar di kelas yang heterogen, kelas
  X IPS 5 (kelas Bakat Istimewa Olahraga). Anak-anak sangat heterogen sehingga
  saya kesulitan dalam mengelola pembelajaran dengan baik.  | |
| Sering mengalaminya.
  Tetapi untuk mengatasi biasanya pengaturan tempat duduk menjadi hal yang
  utama yaitu secara kombinasi artinya murid pandai dikombinasikan dengan murid
  yang kurang pandai. Dengan harapan murid kurang pandai bisa belajar dari
  murid pandai dan sebaliknya murid yang pandai bisa menulari hal positif
  kepada murid yang tidak pandai. Demikian juga dalam kelompok diskusi dan
  sebagainya.  | |
| Pengalaman pada tahun 2017/2018 murid saya
  sebanyak 43 anak, dengan beragam latar belakang yang berbeda, dari mulai dari
  anak orang kaya,menengah dan kurang mampu.  Selain itu dari segi sifat :
  ada yang pemalu, riang, pemberani, penakut, mudah marah. dari segi kemampuan:
  ada yang bernalar kritis, ada yang lambat berpikir, ada yang kreatif, ada
  yang cuek tetapi sebenarnya dia memperhatikan dan lain-lain.
  Perbedaan-perbedaan tersebut menjadi hal yang istimewa bagi saya. Dengan
  karakter anak yang berbeda dan keunikan anak yang berbeda beda pula , mereka
  harus dituntun untuk saling menyayangi, menghormati, menghargai satu sama
  lain. | |
| Pengalaman yang
  berkesan adalah saat saya menggunakan bahasa daerah saat pembelajaran tetapi
  ada peserta didik yang dari kota dan belum begitu memahami bahasa daerah pada
  saat itu saya mengamati peserta didik itu hanya terus menatap saya tanpa
  memberikan ekspresi apapun. setelah saya bertanya menggunakan bahasa daerah
  anak tidak menjawab. Rupanya saya baru ingat bahwa peserta didik tersebut
  berasal dari kota yang belum memahami bahasa daerah. | |
| ketika proses pembelajaran di kelas ada
  kegiatan menyanyi bersama ketika tema tanaman sub tema buah kita memulai
  dengan bernyanyi buah mangga lalu ada anak yang meminta bernyanyi buah
  strawberi kesukaannya lalu kita bersama bernyanyi lagi dengan diganti buah
  strawberi ada juga yang meminta bernyanyi buah pisang kita bernyanyi lagi
  dengan buah pisang, dan masih banyak lagi, kita menjadi bernyanyi
  bermacam-macam buah di kelas mereka sangat sekali bernyanyi sesuai buah
  kesukaan mereka, mereka tambah bersemangat dan antusias belajar | |
| Dengan adanya virus
  Covid-19 yang melanda bumi ini menyebabkan kemampuan numerasi siswa menurun.
  Di kelas 7, ada siswa yang sudah lancar dalam berhitung pembagian dan
  perkalian, tetapi juga masih saya temukan siswa yang belum menguasai
  perkalian, bahkan pembagian. Hal ini membuat saya memberikan perhatian khusus
  pada murid tersebut, dengan memberikan tambahan materi yaitu dasar
  menghitung. Ada juga siswa yang cepat bernalar kritis, ada yang lambat
  berpikir, ada yang kreatif, dll. Dari segi sifat juga sangat beragam, ada
  yang pemberani, pemalu, riang, penakut, sombong, rendah diri, dll. | |
| Sistem zonasi
  memberi pengalaman mengajar dengan berbagai latar belakang kemampuan siswa.
  Dengan perbedaan tingkat kemampuan berbahasa Inggris siswa selama 3 tahun
  terakhir ini memberi tantangan bagi saya bagaimana memberikan pelayanan
  pembelajaran yang adil bagi semua siswa, tidak merugikan siswa yang memiliki
  tingkat kemampuan belajar yang tinggi, dan tidak memberi efek trauma pada
  siswa yang belum bisa mengimbangi kecepatan belajar teman yang lainnya. Saya
  mencoba melaksanakan strategi pembelajaran dengan beberapa variasi. Namun
  bagi siswa yang memiliki keterbatasan yang belum bisa diselesaikan, maka saya
  memilih untuk memberi panduan yang ringan untuk dilakukan oleh siswa sehingga
  capaian minimal kurikulum tetap terselesaikan. | |
| Pengalaman saya yang
  paling berkesan saat saya mengajar kelas B sekitar tahun 2019. Jumlah murid
  saya waktu itu satu kelas 15 anak. Mereka dari berbagai latar belakang, mulai
  dari keluarga yang kaya, menengah dan kurang mampu. Selain itu dari segi
  sifat, ada yang pemalu, riang, mudah marah, pemberani, penakut, sombong dan
  rendah diri. Dan dari segi kemampuan ada yang cepat bernalar kritis, ada yang
  lambat berfikir,ada yang kreatif dan lain-lain. Perbedaan tersebut menjadi
  hal yang istimewa bagi saya. waktu itu aku sedang menerangkan tentang nilai
  agama dan moral, bahwa kita ini adalah ciptaan Alloh dan tidak boleh
  menyombongkan diri karena semua milik kita adalah kepunyaan Alloh. Saat itu
  sampai di pembicaraan tentang rezeki. Tiba-tiba ada satu anak murid saya yang
  berbicara bahwa dia punya segalanya, minta apa saja selalu dipenuhi, intinya
  dia beranggapan kalau dialah yang paling kaya di kelas itu. Kemudian ada
  satu  murid saya yang bilang, ayah ibunya baru pergi ke Mekah
  menjalankan ibadah haji. Nah disinilah kemudian saya melanjutkan menerangkan
  bahwa orang kalau sudah bisa sampai ke Mekah itulah orang yang punya/orang
  mampu. Kemudian saya bertanya kepada murid saya yang sombong tadi, apakah
  ayah ibunya sudah pernah pergi ke Mekah berhaji.  Dia jawab belum. Lalu
  saya jelaskan bahwa belum dikatakan orang mampu jika belum bisa sampai ke
  Mekah untuk berhaji. Jadi tidak perlu sombong dan kita harus memahami bahwa
  tidak semua orang itu punya segalanya, kita harus saling menghormati dan
  saling menolong, Akhirnya dia mengerti, dan  Sejak saat itu terjadi
  banyak perubahan pada dirinya, dia tidak lagi menyombongkan dirinya, sifatnya
  berubah sangat penolong dan mau membantu teman-teman yang membutuhkan. Saya
  sangat terharu sekali, sampai saat ini kalau bertemu dia selalu memeluk saya,
  dan salim hormat. intinya sekarang dia menjadi anak yang lebih baik. Dan
  teman-teman yang lain saat itu menjadi tidak rendah diri. Sangat bersyukur
  sekali saat itu. Mereka benar-benar unik sekali.  | |
| Pengalaman yang
  bekesan pada saat pembelajaran di dalam kelas yang saya alami ketika
  memberikan materi pembelajaran dengan berbagai karakter individu peserta
  didik yang berbeda-beda. Sehingga dalam menindaklanjuti keadaan tersebut
  perlu memetakan kemampuan peserta didik dan mecari solusi mengenai kesulitan
  peserta didik dengan melakukan diskusi dan pendekatan kepada peserta didik.
  Untuk menindaklanjuti keadaan tersebut harus memberikan pengajaran sesuai
  dengan kebutuhan peserta didik yang memerlukan waktu dan tenaga lebih. | |
| Pengalaman yang
  paling berkesan ketika melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas yang
  memiliki kemampuan yang beragam adalah ketika saya pernah mencoba fokus
  menggarap anak yang memiliki kemampuan low dalam mata pelajaran yang saya
  ampu ( Bahasa Inggris) dengan harapan kalau kita berhasil meningkatkan
  kemampuan anak-anak ini, maka siswa lain yang memiliki kemampuan menengah
  keatas otomatis akan berkembang secara maksimal. mengingat pelajaran tetap
  dilaksanakan dalam satu ruang kelas, dengan bermain logika bahwa "jika
  anak yang low saja bisa, maka yang high level akan lebih bisa". namun
  kenyataan dilapangan menunjukkan hasil yang lain. Cara ini justru kurang
  efekti karena anak anak level menengah keatas merasa jenuh dan hasil belajar
  kurang maksimal.Ko ini | |
| di kelas ada peserta
  didik yang ingin guru cepat dalam menyampaikan materi. namun ada sebagian
  siswa yang sangat lambat sehingga perlu diulang-ulang secara perlahan agar
  mereka bisa mengerti. | |
| Kegaduhan karena
  guru tidak dapat melayani kebutuhan belajar sehingga terjadi pertengkaran
  antar murid | |
| Pengalaman mengajar
  dengan murid yang beragam, dimana sebagian anak memiliki kemampuan yang
  rendah, sedang, dan beberapa tinggi. Hal ini dapat kita siasati dengan model
  pembelajaran tutor sebaya, agar pembelajaran lebih berimbang dan bisa
  berjalan lancar. | 
2.
Apa yang telah Anda ketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi?
| Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang
  menghargai dan mengakomodasi kebutuhan, minat, dan bakat dari masing – masing
  murid, karena masing – masing murid merupakan individu yang unik dengan
  beragam karakter yang dimiliki masing – masing. | |
| Pembelajaran
  berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar
  murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap
  murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi
  perlakuan yang sama.  | |
| Pembelajaran
  berdiferensiasi adalah pembelajaran dengan lebih mengedepankan pada kebutuhan
  indvidu murid yang heterogen untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar murid,
  sehingga setiap murid dapat optimal setiap kodrat yang dimilikinya. | |
| Baru tahu sekarang
  ini. Tetapi untuk kontennya sudah sering dihadapi dan dilaksanakan
  pemecahannya di kelas.  | |
| pembelajaran
  berdiferensiasi adalah pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan guru
  untuk memahami kebutuhan tiap murid dan memahami bagaimana mengelola kelas
  yang memiliki beragam keunikan dalam diri murid dan memahami bagaimana
  mengelola kelas yang memiliki beragam keunikan dalam murid.maka daritu guru
  harus mempunyai strategi agar pembelajaran dapat bermakna bagi murid dengan
  keberagaman karakter dan keunikan anak yang berbeda beda | |
| Pembelajaran
  Diferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
  memenuhi kebutuhan belajar individu. | |
| pembelajaran yang
  memberi kesempatan pada peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya
  sesuai dengan kesiapan belajar,minat,dan profil belajar peserta didik, tidak
  berfokus pada produk tetapi juga berfokus pada proses dan materinya | |
| Pembelajaran
  berdiferensiasi adalah upaya pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar
  siswa. karena setiap anak itu unik dan memiliki kebutuhan yang beragam.
  Diferensiasi ada 3, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
  produk. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus menyadari bahwa tiap
  siswa memiliki bakat, potensi, dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu,
  guru harus bisa menentukan strategi agar pembelajaran dapat bermakna bagi
  murid dalam kelas yang beragam. | |
| Pembelajaran
  diferensiasi merupakan strategi untuk memenuhi hak belajar semua siswa dengan
  tingkat kemampuan bermacam-macam tanpa merugikan siswa yang lebih cepat atau
  lebih lambat dalam mengikuti dan memahami materi. | |
| Pembelajaran yang
  memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai
  dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid tersebut.
  Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada 3 hal yaitu : Diferensiasi
  Konten/materi, proses,dan produk. Meskipun konten, proses dan produk yang
  dihasilkan beragam, namun guru punya acuan penilaian yang seragam. yakni
  penilaian sikap yang dilihat dari sikap tanggung jawab, disiplin dan kerja
  keras murid. Sehingga guru menjadi tahu karakteristik dan minat masing-masing
  murid. Jadi pembelajaran berdiferensiasi dapat menguntungkan anak untuk
  memaksimalkan potensi mereka, terlebih lagi untuk anak berkebutuhan khusus
  yang pembelajarannya berbeda dengan murid lain. Melalui pembelajaran
  berdiferensiasi , sikap toleran dapat muncul dengan pemberian keleluasaan
  bagi murid untuk mengembangkan potensi. Selain itu murid menjadi lebih aktif
  ketika belajar. | |
| Menurut daya
  pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran dengan tujuan untuk
  memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan keunikan masing-masing untuk
  menciptakan merdeka belajar. | |
| Pembelajaran yang
  dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaiannya sudah dirancang disesuaikan
  dengan kondisi dan kemampuan siswa. siswa mempelajari materi sesuai dengan
  bakat minat dan kemampuan masing-masing dan dinilai (dievaluasi) dengan
  standart yang sudah disesuaikan, dengan harapan siswa dapat tumbuh dan
  berkembang secara maksimal sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. | |
| Pembelajaran yang
  memahami perbedaan bakat dan minat murid sehingga guru hendaknya merancang
  pembelajaran yang dapat memfasilitasi perbedaan bakat minat tersebut sehingga
  masing-masing urid dapat berkembang secara optimal. | |
| Pembelajaran yang
  sesuai kebutuhan, minat, kesiapan belajar,dan profil belajar  | |
| Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan
  kebutuhan belajar murid. | 
3.
Menurut Anda bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan
dievaluasi? (terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar murid). 
| Pembelajaran
  seharusnya dirancang sesuai dengan karakter masing – masing murid.  Sebelum
  merancang pembelajaran, guru perlu mengetahui karakter, bakat, serta minat
  dari muridnya, kemudian melaksanakan pembelajaran menyenangkan sesuai dengan
  rancangan pembelajaran yang telah dibuat.  Evaluasi yang dilakukan juga
  harus sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu sesuai
  dengan karakter, minat, dan bakat masing – masing murid.  | |
| Menurut saya seharusnya pembelajaran itu
  dirancang sesuai dengan kurikulum dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi
  siswa tersebut. Guru berusaha untuk menerapkan pembelajaran dengan
  menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru
  juga memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat
  mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam
  pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari.
  Setelah itu Guru mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah
  berlangsung. | |
| Pembelajaran yang dirancang seharusnya menggunakan
  pembelajaran berdiferensiasi dengan 3 diferensiasi, yaitu konten, proses dan
  produk. Sehingga setiap individu hewan tersebut dapat mengoptimalkan
  kodratnya yang telah dibawa sejak lahir. Pembelajaran dirancang sesui konten tiap
  individu, proses pembelajaran juga disesuaikan, begitupun dengan produknya. | |
| Dirancang : pembelajaran dirancang sesuai dengan tujuan
  yang akan dicapai. Tentunya dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik
  murid sehingga diharapkan pembelajaran dapat berlangsung secara terarah,
  efektif dan terorganisir dengan baik. Dilaksanakan : pembelajaran hendaknya dilaksanakan
  dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa sehingga
  mampu mengcaver perbedaan yang ada. Membuat suasana senang dan nyaman tanpa
  dipaksakan dengan media yang tepat tentunya. Dievaluasi : pembelajaran hendaknya dievaluasi tentang
  tujuan, metode, media dan sistemnya. Digunakan untuk mengetahui kekurangan
  dan kelemahan dari pembelajaran yang telah dilakukan.  | |
| Pembelajaran seharusnya dirancang : Guru
  harus memahami bakat atau kekuatan dalam diri tiap murid, guru harus
  melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid, guru tidak boleh membeda
  bedakan murid yang satu dengan yang lain Evaluasi: dalam setiap melakukan
  pembelajaran guru harus melakukan refleksi untuk memperbaiki tiap strategi,
  media dan komunikasi saat melakukan pembelajran kepada murid yang beragam
  pada tiap kelas | |
| Guru harus memahami bahwa murid memiliki
  potensi dan kemampuan yang berbeda. Guru harus bisa menentukan strategi agar
  pembelajaran dapat bermakna bagi murid dalam kelas yang beragam. | |
| sebelum proses pembelajaran dimulai harus
  benar-benar dipersiapkan terlebih dahulu agar pembelajaran ke depannya bisa
  berjalan lancar. Proses pembelajaran tidak bisa dipaksakan peserta didik
  harus bisa, yang terpenting peserta didik sudah berusaha maksimal dan mencoba
  untuk melakukannya, disesuaikan dengan kemampuan dan karakter yang dimiliki
  masing masing peserta didik.  | |
| Pembelajaran seharusnya dirancang 
  dengan guru  yang memahami minat, bakat, dan kekuatan diri tiap murid.
  Dirancang disesuaikan dengan kebutuhan murid. Pembelajaran seharusnya dilaksanakan dengan
  guru mengarahkan murid untuk berkelompok dan tiap murid yang heterogen.
  Sehingga murid mampu berkolaborasi, menerima perbedaan dan saling
  menghormati. Pembelajaran dengan evaluasi yang diawali
  dengan refleksi setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui kekuatan dan
  kelemahan, untuk perbaikan strategi mengajar selanjutnya.  | |
| Pembelajaran hendaknya dirancang,
  dilaksanakan dan dievaluasi menurut kemampuan latar belakang siswa, tidak
  memaksakan siswa dengan keterbatasan tertentu untuk menempuh muatan yang
  tidak mungkin mereka lakukan. Evaluasi hendaknya bukan pada nilai tuntas
  namun mengukur capaian perkembangan murid yang bisa mereke gunakan dalam
  mengatasi tantangan hidup dengan potensi kemampuan yang mereka miliki. | |
| Pembelajaran seharusnya dirancang, guru
  harus memahami bakat dan kekuatan dalam diri tiap murid, guru harus
  melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid, guru tidak boleh
  membeda-bedakan murid yang satu dengan yang lain. Pembelajaran dilaksanakan, saat
  pembelajaran, guru mengarahkan murid untuk menyebar supaya tiap-tiap murid
  belajar menerima setiap perbedaan dan saling menghormati, jadi guru harus
  membuat strategi pembelajaran yang beragam. Evaluasi, guru melakukan refleksi setiap
  melakukan pembelajaran untuk memperbaiki tiap strategi, media, dan komunikasi
  saat melakukan pembelajaran kepada murid yang beragam . | |
| Menurut saya pembelajaran harus dirancang
  sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, karena setiap individu
  memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. Pelaksanaan pembelajaran
  disesuaikan dengan rancangan pembelajaran dan setelah pembelajaran dilakukan
  evaluasi dan refleksi untuk tindak lanjut berikutnya. | |
| Pembelajaran harus dirancang sesuai dengan bakat, minat dan
  level kemampuan atau pembelajaran berdiferensiasi. Dengan penerapan
  metode ini, siswa akan tumbuh dan berkembang secara maksimal berdasarkan
  kodrat masing masing. | |
| Pembelajaran hendaknya  dapat
  memfasilitasi pengoptimalan potensi masing-masing murid, bukan menuntut
  sesuatu diluar potensinya.  | |
| Pembelajaran dirancang untuk proaktif,
  berpusat pada murid,dan organik serta dinamis Pelaksanaan dilakukan dengen menggunakan
  beberapa pendekatan, perpaduan dari seluruh kelas, serta kelompok,dan
  individu dan evaluasi secara kualitatif berakar pada
  penilaian  | |
| Nilai yang bisa
  diambil dari video tersebut adalah bahwa setiap individu memiliki keunikan
  atau potensi yang berbeda-beda. Alangkah baiknya jika setiap individu fokus
  dalam mengembangkan potensi yang ada tersebut dengan baik sehingga menjadi
  ahli di bidangnya. Karena setiap individu memiliki keterbatasan sehingga
  tidak bisa dipaksa untuk menguasai segala hal dengan baik. Hal ini pun berlaku juga di sekolah, seharusnya pembelajaran
  yang akan diberikan pada murid dirancang, sesuai dengan kemampuan setiap murid.
  Dilaksanakan dengan metode yang sesuai dan dilakukan evaluasi dan perbaikan
  secara berkala sehingga ditemukan strategi pembelajaran yang pas/sesuai
  dengan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. | 
4.
Apa yang ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi?
| Bagaimana cara
  mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas yang saya ampu dengan
  baik. | |
| Yang ingin saya
  ketahui tentang Pembelajaran berdiferensiasi adalah bagaimana Guru perlu
  memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena
  pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan
  perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid. | |
| Saya ingin belajar
  lebih memahami pembelajaran berdiferensiasi dan langkah-langkah cara
  pengaplikasiannya dalam kelas yang heterogen.  | |
| Tentang penerapan
  pembelajaran deferensiasi sehingga menambah pengetahuan dan pemahaman saya.
  Sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan pembelajaran deferensiasi
  secara tepat guna di sekolah. | |
| tentang makna
  pembelajaran berdeferensiasi yang membantu murid untuk tumbuh semaksimal
  mungkin sesuai kemampuan masing-masing anak | |
| Langkah-langkah
  melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dan strategi menentukan proses
  pembelajaran berdiferensiasi. | |
| mengetahui lebih
  mendalam tentang pembelajaran berdiferensiasi, lalu bagiamana mengaitkannya
  dengan proses pembelajaran yang dilakukan di kelas | |
| Pembelajaran diferensiasi yang lebih
  mendalam, bagaimana cara dalam merancang pembelajaran, bagaimana cara
  mengimplementasikan pembelajaran dengan keragaman murid, bagaimana cara
  memberikan evaluasi yang tepat. | |
| Bagaimana
  melaksanakan pembelajaran diferensiasi dengan persiapan mengajar yang lebih
  efektif dengan kelas besar dan jumlah jam mengajar lebih. | |
| Bagaimana
  pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas? Apa maksud RPP
  berdiferensiasi? | |
| Saya ingin lebih
  mengetahui mengapa perlu adanya pembelajaran berdiferensiasi? Bagaimana
  penerapannya di dalam kelas agar lebih efekti? dan Apa tujuan sebenarnya dari
  penerapan pembelajaran berdiferensiasi? | |
| Sayan ingin
  mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana pembelajaran berdiferensiasi ini
  dirancang dan dikemas. Karena selama ini saya juga sependapat untuk
  menerapkan pembelajaran berdiferensiasi namun belum menemukan format dan
  bentuk yang mantab | |
| best practice hasil
  studi kasus pembelajaran berdiferensiasi | |
| Pendekatan,
  metode,maupun teknis dalam pembelajaran diferensiasi serta cara (indikator)
  dalam memahami minat, kesiapan dan profil belajar | |
| Ingin mengetahui
  lebih lanjut tentang pengetahuan dan praktek tentang pelaksanaan pembelajaran
  berdiferensiasi di kelas. | 
 
 
 
 
 
 
 
0 Komentar
Komentar Anda menjadi Snack untuk Kami