Di tahap ini, tidak perlu menggali secara detail.  Dapatkan informasi yang cukup spesifik tapi tidak terlalu detail karena akan lebih digali saat berefleksi atau kalibrasi.  Saat melakukan percakapan perencanan jangan minta coachee mengisi form tapi dapatkan jawaban melalui percakapan.

T (Tujuan):

Tanyakan tujuan perencanaan: apa yang ingin dicapai dengan program pengembangan/kegiatan

 I (Identifikasi) & R (Rencana):

  1. Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan
  2. Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan
  3. Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan
  4. Identifikasi dukungan yang diperlukan

TA (Tanggung Jawab):

Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi



Percakapan ini dilakukan setelah coachee selesai beraktivitas, menyelesaikan tantangan, atau menyelesaikan suatu tugas.  Tujuan percakapan membantu coachee merefleksikan pengalamannya dan mengambil makna serta pembelajaran untuk menjadi lebih baik di kesempatan lain.  Saat melakukan percakapan untuk refleksi upayakan untuk memberi banyak ruang hening untuk coachee.  Izinkan coachee mengungkapkan refleksinya dengan bebas.  Jaga presence untuk membantu menjaga “ruang” percakapan yang aman dan nyaman bagi coachee.

T (Tujuan)

  1. Bangun suasana tenang saat melakukan refleksi
  2. Menyepakati tujuan refleksi dari kegiatan yang dialami coachee
  3. Menyepakati hasil percakapan

I & R (Identifikasi & Rencana Aksi)

  1. Mulai dengan menanyakan apa yang didapat/dirasakan dari event/kegiatan/situasi yang direfleksikan
  2. Tanyakan inspirasi apa yang timbul dari pengalaman/perasaan tersebut
  3. Tanyakan apa yang sekarang jadi diketahui/dipahami/disadari oleh coachee
  4. Tanyakan dari kesadaran itu apa yang akan dilakukan kedepannya

TA (Tanggung Jawab)

Tanyakan apa yang didapatkan dari percakapan?




Percakapan ini dapat terjadi saat coachee menghubungi kita karena menghadapi masalah, merasa buntu, merasa tidak jelas, merasa tidak berdaya, merasa tidak mampu, atau saat coachee mengalami krisis dan membutuhkan bantuan dari luar.  Saat melakukan percakapan untuk pemecahan masalah coach perlu menjaga sikap terbuka, netral, dan ingin tahu.  Jangan terbawa dalam “masalah coachee”.  Sering-sering mengajak coachee melihat dari area yang netral.  Apabila perlu gunakan gambar/mindmap untuk membantu coachee bisa melihat dengan lebih jelas kondisi yang sedang dihadapi.

T (Tujuan)

Menyepakati tujuan percakapan dan hasil percakapan

I (Identifikasi)

  1. Ajak coachee menggambarkan/menjelaskan/mengungkapkan masalahnya
  2. Lalu ajak coachee melihat apa yang ingin dicapainya jika masalah hilang
  3. Ajak coachee melihat faktor-faktor yang menyebabkan itu terjadi dan faktor-faktor yang bisa membuat hal itu hilang

(Rencana Aksi)

  1. Ajak coachee memikirkan apakah memiliki gagasan untuk mengatasinya
  2. Coach dan coachee bisa menggunakan sesi brainstorming

TA (Tanggung Jawab)

Sebelum percakapan berakhir, coachee menyimpulkan apa yang didapat dari percakapan



Kalibrasi artinya adalah mengukur dan menyesuaikan kinerja diri dengan standar yang ditentukan.  Percakapan kalibrasi dibangun untuk membimbing coachee melakukan kalibrasi terhadap standar yang berlaku dengan menyesuaikan tingkat keterampilan coachee dari standar tersebut.  Percakapan ini dilakukan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri coachee, saat coachee melakukan swanilai kinerja atau perkembangannya, atau saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana terhadap standar/kriteria tersebut.  Percakapan dimulai dengan membahas hal-hal yang sudah baik.  Lalu gunakan hal yang sudah baik untuk meningkatkan atau mengebangkan hal-hal yang belum sesuai target atau keinginan coachee.  Berikan umpan balik sesuai data dan positif.

T (Tujuan)

  1. Pastikan coach dan coachee dalam keadaan mental positif, siap untuk berpikir bersama, mampir hadir sepenuhnya
  2. Pastikan memiliki intensi yang tepat yaitu ingin terkoneksi bukan mengoreksi dan ingin memahami bukan memberi tahu

I & R (Identifikasi dan Rencana Aksi)

  1. Mulai dengan mengajak coachee menilai apa hal-hal yang sudah baik
  2. Lanjutkan dengan swa-nilai area yang menurut coachee dapat dikembangkan lagi
  3. Sampaikan sudut pandang coach sebagai pengamat

TA (Tanggung Jawab)

Tanyakan kesimpulan dan apa yang akan dilakukan berbeda di kemudian hari